Setelah terjadinya bencana gempa diiringi tsunami di jepang yang memakan korban puluhan ribu jiwa. kemudian isu bocornya reaktor nuklir (PLTN Jepang) fukushima yang memaksa ratusan ribu jiwa yang bertempat dalam radius puluhan kilo meter dari pusat titik reaktor nuklir fukushima dievakiasi. Dikhawatirkan terkena dampak radio aktif
Hampiir sepekan setelah terjadi... gempa 9 SR di jepang. situasi di fukushima semakin mencekam, pasalnya, satu per-satu sistem pendingin reaktor nuklir meledak dan menambah pengaruh radio aktif puluhan kali lipat diatas normal, sehingga pemerintah jepang memperluas kawasan steril hingga radius Puluhan Kilo meter.
masih teringat peristiwa Chernobyl 25 tahun yg lalu. yaitu meledaknya inti reaktor nuklir di ukraina yang merenggut nyawa jutaan jiwa seantero eropa.
siang tadi saya mendengarkan dan melihat jejak pendapat antara dua pakar nuklir indonesia disalah satu televisi swasta, tentang baik dan tidaknya pembangunan PLTN diindonesia. ringkas saya : yang satu mengatakan: sangat perlu dibangun PLTN di bangsa ini, karena Tenaga nuklir lebih kompetitif dan hemat serta sedikit pencemaran (selagi tidak meledak), bila dibandingkan dengan batu bara yang semakin langka serta mengakibatkan pencemaran lingkungan. atau juga menggunakan air itu sekalanya kecil seperti sekarang dan memerlukan biaya yang sangat besar, imbasnya tarif dasar listrik semakin mahal toh. Dengan adanya PLTN pastinya sangat membantu masyarakat menengah kebawah yang selalu bermasalah dengan tarif dasar listrik yang semakin melonjak, dengan PLTN bisa lebih murah bahkan sangat murah tarif dasar listrik nantinya. Jangankan kita sebagai negara berkembang serta berpotensi merasa khawatir akan dampak nuklir, negara-negara maju yang mempunyai reaktor nuklir didunia pun masih ketakutan akan dampak tersebut. bila kita selalu merasa tidak mampu, padahal sumber daya manusia kita sudah mampu, atau selalu takut akan dampak kebocoran radio aktif dari reaktor nuklir yang akan kita buat, terus kapan negara kita bisa maju.
pakar nuklir yang satu lagi berpendapat sebaliknya. seperti ini pendapatnya: bangsa kita belum siap bila harus membangun reaktor nuklir sebagai pembangkit listrik. lihat saja, ketika bangsa kita menghadapi berbagai bencana (tanpa nuklir), seperti ketika terjadi gempa dan tsunami di aceh, di mentawai, meletusnya gunung merapi yang memkan korban ratusan ribu jiwa. itu membuktikan bahwa negara kita dalam menangani bencana alam non nuklir saja masih kesulitan, apalagi ditambah dibangunnya reaktor nuklir sebagai pembangkit listrik di bangsa ini. bangsa jepang saja kesulitan menenagani meledaknya sistem pendingin reaktor nuklir bangsanya, apa lagi kita yang masih baru kenal reaktor nuklir sebagai pembangkit listrik.
No comments:
Post a Comment